Ini dia Tips mendidik anak menjadi Cerdas

Tips mendidik anak menjadi Cerdas - Perlu Anda ketahui bahwa ada sedikit perbedaan antara setiap anak yang berperilaku cerdas dan cerdas berperilaku. Wah, mirip tapi berbeda ya. Menurut Dr. Ahmad Suryawan, Sp.A(K., anak yang mempunyai perilaku yang cerdas adalah anak yang bisa menyelesaikan masalah dengan benar, tepat dan cepat serta mempunyai banyak alternatif pilihan.

Anak yang berperilaku cerdas, contohnya adalah saat kita menyodorkan toples berisi puluhan permen dan kita meminta dia untuk mengambil 5 permen saja, anak akan mengambil dengan jumlah yang tepat. Ini menandakan bahwa si kecil mampu mengetahui konsep angka 5 tidak hanya secara tertulis saja, tetapi dapat mengaplikasikannya ke dalam kehidupan sehari-hari.

Agar seorang anak bisa berperilaku cerdas, kita hanya membutuhkan komunikasi serta latihan setiap hari. Contohnya, cobalah untuk menanyakan apakah arti dari lampu hijau dan lampu merah pada rambu-rambu lalu lintas. Apabila si kecil dapat menjawab dengan benar dan tepat bahwa lampu merah memiliki arti berhenti dan sedangkan untuk lampu hijau boleh jalan lagi, ini tandanya adalah Ia telah mampu berperilaku cerdas.

Seorang anak yang cerdas dalam berperilaku merupakan seorang anak yang sangat mudah untuk bisa beradaptasi serta Ia bisa menunjukan konsistensinya terhadap hal tersebut tanpa adanya ketergantungan dengan hadir atau adanya orang tua di sekitarnya. Cenderung kepada kepercayaan diri seorang anak.

“Anak yang cerdas berperilaku adalah anak yang menunjukkan kemampuannya beradaptasi dan menyesuaikan diri dengan keadaan dan situasi pada saat itu. Misalnya, saat ia tahu harus ke sekolah pukul 7 pagi, anak kita sudah selesai mandi pukul 6.30 tanpa kita harus mengomel,” jelas Dr. Ahmad saat menjelaskan tentang perbedaan antara anak yang berperilaku cerdas dan cerdas berperilaku.

Supaya bisa membentuk anak yang cerdas dalam berperilaku, kita sebagai orang tua harus terus mengajarkan anak tersebut untuk bisa menunjukan reaksinya serta beradaptasi dengan situasi yang sedang dihadapinya. Coba ajarkan juga anak agar tidak bergantung pada orang tuanya. Contohnya saja bisa mengganti bajunya sendiri atau menggosok gigi secara teratur tanpa adanya suruhan atau paksaan dari Anda.

Dengan begitu, Ia akan bisa memahami maksud dari tindakannya serta bisa menjadi cerdas berperilaku secara otodidak. Anak akan bisa beradaptasi dengan masalah yang sedang dihadapinya tanpa ada bantuan dari orang tua.

Kecerdasan serta perilaku anak tak dapat Anda bentuk dengan cara yang instan dan cepat. Namun, proses yang harus dilalu secara bertahap serta adanya kesinambungan yang dimulai saat sejak otaknya terbentuk di dalam kandungan seorang Ibu.

Kemampuan anak Anda dalam berperilaku secara cerdas dapat diprogram dan dibentuk oleh Anda sendiri sebagai orang tuanya. Program yang dilaksanakan ini juga tentu harus secara bertahap dan dilakukan sejak awal atau dini.

Jadi, Anda harus memberikan anak tersebut stimulasi demi stimulasi yang sesuai dengan tahapan umurnya. Penyesuaian juga diperlukan dalam periode tumbuh kembangnya seorang anak. Dilanjutkan dengan kita yang juga membutuhkan mempunyai pola asuh yang benar dan tepat agar anak kita bisa berkembang dan memiliki berperilaku cerdas serta cerdas dalam berperilaku.

Bagaimana? Sepertinya penjelasan dari dokter di atas sudah sangat jelas dan lengkap ya untuk memberdakan tentang berperilaku cerdas dan cerdas berperilaku. Mulai dari sekarang, Anda bisa menerapkan pembelajaran ini pada anak Anda. Apabila memang sepertinya terlambat dalam memberikan didikan ini, sebaiknya tetap Anda lakukan dengan cara yang tepat dan penyesuaian dengan usia anak Anda.

Mungkin semua bisa saja terlambat, tetapi perlu Anda ketahui bahwa lebih baik terlambat jika dibandingkan dengan tidak sama sekali. Semoga artikel dari Sitkal.com ini dapat bermanfaat untuk tumbuh kembang anak Anda dalam berperilaku. Terima kasih.